Selasa, 25 Oktober 2011

babad ajibarang

Negeri Galuh Pakuan sedang dilanda cobaan berat. Musim kemarau yang berkepanjangan menimbulkan kesengsaraan rakyat. Wabah penyakit dan tindak kriminal meningkat. Sementara punggawa dan hulu balang belum mampu menghadapinya. Arya Munding Wilis yang menjadi Adipati kala itu memang sedang diuji. Belum selesai mengatasi kesulitan yang satu timbul masalah yang lain. dalam kesedihan menghadapi negeri yang sedang terancam itu, isterinya yang sedang hamil menginginkan daging kijang berwarna putih. demi cintanya kepada Sang Isteri, berangkatlah Sang Adipati Munding Wilis dengan Kuda Dawuk Ruyung kesayangannya. Hanya ditemani dua pengawalnya, berhari-hari Sang Adipati tak mengenal lelah dalam mencari buruannya itu. Namun sudah sampai sebulan belum juga nampak hasilnya.

Ketika mereka berburu kearah timur menyusuri Sungai Citandui sampailah Sang Adipati beserta dua pengawalnya di suatu grumbul. ternyata Adipati beserta dua pengawalnya itu sampai di sebuah perkampungan para brandal yang sering mengacau di seluruh kadipatennya. di Grumbul Gunung Mruyung tersebut sang adipati terpojok dan dirampok oleh dedengkot grumbul itu yaitu Abulawang. seluruh bawaan bahkan kuda sang Adipati dirampas dan sang dedengkot mengancam akan merampok dan menghancurkan kadipatennya. Adipati yang sedang kecewa karena tidak mendapat buruannya pulang dengan kesedihan yang lebi mendalam ke kadipatennya.

Peta Kecamatan Ajibarang

Sampainya di kadipaten, kesedihan sang Adipati terobati karena putera yang ditungu tungu sudah lahir kedunia. Semakin gembiralah ia setelah ditunjukkan adanya tanda hitam di lengan kiri bayi itu, yang konon merupakan "toh wisnu". Artinya bayi ini kelak akan menjadi seorang yang besar yang berbudi luhur dan bijaksana.

Ternyata kegembiraan di Kadipaten itu tak berlangsung lana. Pada malam keempat kelahiran sang jabang bayi. Perampok gerombolan dari gunung mruyung dedengkot abulawang bener bener datang dan menghancurkan Kadipaten. Prajurit dan pengawal tidak bisa melawan gerombolan tersebut. Semua barang dirampok dan Kadipaten dibakar.

Untunglah sang Adipati dan Gusti putri selamat. namun nasib bayi yang ditunggui oleh dua orang emban tidak demikian. bayi itu dibawa oleh salah seorang perampok ke Gunung Mruyung tempat markas mereka. Adipati dan gusti putri lemas, bahkan gusti putri pingsan.

Suatu Ketika, adipati Munding Wilis dan istrinya menyamar sebagai petani kecil, pergi meninggalkan Kadipaten. semula mereka bertekad ke gunung mruyung, tempat perkampungan para perampok pemberontak untuk mencari bayinya. Namun niatnya diurungkan karena terlalu bahaya, merekapun berjalan ke arah lain.

Bayi yang masih merah itu, sudah sampi di Gunung Mruyung. Bertahun tahun Bayi tersebut tumbuh menjadi pemuda gagah dan tampan, sifatnya baik berbeda dengan orang tua angkatnya yang perampok. pemuda itu dinamai Jaka Mruyung. Karena tidak senang dengan sikap dan tingkah laku orang tuanya makadia pergi meninggalkan Gunung Mruyung.

Jaka mRuyung
pergi dengan Kuda Dawuk Ruyung,yang dimiliki orang tua angkatnya, kuda tersebut sebenarnya adalah kuda milik ayah kandungya adipati Wilis. Jaka Mruyung tiba disuatu kampung di kawasan "Dayeuhluhur" dan bertemu seorang kakek. Ternyata kakek tersebut bukan kakek sembarangan. Dia adalah Ki Meranggi, seorang bekas prajurit sakti Kerajaan Majapahit dan kini menjadi seorang MRanggi (pembuat rangka keris). Jaka mruyung mengabdi di rumah Ki Meranggi, dan selama pengabdiannya dia banyak mendapat pengalaman yaitu baca, tulis, membuat keris dan ilmu keprajuritan serta kedigdayaan. semua ilmu dikuasainya dalam empat tahun. Pada tahun ke enam, Jaka Mruyung seolah mendapat Ilham agar meneruskan perjalan ke Timur, dan disana dia menermukan pohon pakis aji dan kelak hutan pakis aji tersbut ditebangi dan dijadikan negeri. Jaka mruyung pun pamit dan berpesan pada Ki Meranggi agar pedukuhan ini sepeninggalnya kelak diberi nama Dukuh Penulisan karena ditempat inilah dia belajar menulis.

Setelah menempuh perjlanan jauh, sampailah dia di perbatasan Kadipaten Kuta negara. Ditempat itu iapun melepas lelahnya. Sambil memuji Kebesaran TUhan ia menyaksikan keindahan lam sekitarnya. Si Dawuk Ruyung, kudanya yang sudah tua itu makan rumput sekenya-kenyanya. Jaka mruyung memandang rumput hijau itu bagaikan permadani yang Gumelar (digelar dalam bahas Jawa). Tempat itu kemudian nantinya disebut DUkuh Gumelar. Di tempat ini dia bertemu dengan pemuda dari Dukuh Cilangkap. Dari pemuda ini dia akhirnya tahu letak Hutan Pakis Haji yang ada dalam ilhamnya. Stelah dia melakukan prjalanan dan singgah sejenak di Dukuh Cilangkap, dia terus memburu keluar, ke Hutan Pakis Aji. Hutan tersebut ternyata berada di Selatan Kuta negara dan sebelah timur Dukuh Cilangkap.

Kiyé tek 'scan' sumberé, saka buku sing judulé: BANYUMAS WISATA DAN BUDAYA, karya: M. KODERI, cetakan 1991).


Sementara itu, perjalanan Adipati Munding Wilis dan istrinya yang menyamar menjadi Ki Sandi tiba di DUkuh Penulisan, Daerah Daeyuhluhur . Kebetulan keduanya singgah pula di rumah Ki Meranggi. Mereka bertukar pengalaman. Langkah gembiranya kedua tamu mendengar cerita Ki Meranggi, merka yakin yang diceritakan Ki MEranggi itu ciri-ciri anaknya( dengan Toh WIsnu di Tanggannya). mereka semakin gembira karena Ki Meranggi juga mengatakan kemana arah peginya anak mereka Jaka Mruyung. Semenjak Pergi dari Negerinya Galuh Pakuan, Adipati Wilis dan Istrinya memang selalu bedoa agar bisa dipertemukan dengan anaknya. Dan Memang sudah digariskan mereka berdua pun sampai di Dukuh Cilangkap dan bertemu dengan orang tua Tlangkas ,pemuda yang pernah memberikan petunjuk kepada Jaka Mruyung.

Ki Sandi alias Adipati Wilis pun tambah gembira karena harapanya semakin dekat terkabul. Sedang Jaka Mruyung kini sudah sampai di kaki bukit sebelah barat Hutan Pakis Aji. di sebelah situ ia terus ke Selatan dan menyebarangi Kali yang airnya Racak-racak, kali itu kemudian dinamai Kali Racak. dipinggir bukit itu ia melihat pohon yang berbuah sangat banyak, lalu ia bertanya pada orang yang lewat, Apa nama buah itu pak??orang itu malah menjawab dengn basa sunda, "Ie mah Gondangamis" artinya ini buah gondang yang manis. Kelak tempat itu menjadi Desa Gondangamis.

Dari situ dia terus menyusuri pinggiran hutan ke timur. ternyata tempat yang disinggahinya banyak dihuni burung Jalak. tempat Itu nantinya diberi nama Pejalakan. lalu dia sampai dibelokan kali datar, dia menemukan sebuah kedung, diatasnya banyak burung serwiti, Kedung itu kemudia di beri Nama Kedung Serwiti. setelah mengelilingi Hutan Pakis aji, sampailah dia dipinggiran utara, ia melihat orang-orang sedang membuat tambak ikan. Jaka Mruyung segera meminta Bantuan orang-irang untuk bersam-sama membabat hutan Pakis Aji. Kelak Dusun itu menjadi Dusun Tambakan.

Di tengah hutan muncul Ular Raksasa, namun berhasil dibunuh oleh Jaka Mruyung dan orang-orangnya dan dibakar. namun akibatnya hutan Pakis aji menjadi terbakar, kebakaran begitu hebatnya sehingga membuat resah kadipaten Kutanegara. Jaka Mruyung sang biang keladi pun ditangkap dan dihukum disekitar Kadipaten. Pada Masa hukumannya itu ternyata Jaka Mruyung yang tampan, sopan, baik hati di sukai oleh putri kedua sang Adipati yaitu Putri Pandanayu. setelah beberapa lama,Jaka Mruyung pun dibebaskan.

Kemudian dia mengikuti sayembara di Kadipaten Kutanegara tersebut. Sayembara itu untuk mencari Senopati Utama yang baru. Jaka mruyung ikut sayembara, dengan kesaktiannya dia memenangkan banyak pertarungan dan pada akhirnya dia harus melawan musuh terkuat yaitu Duta dari Kadipaten Kutaliman, bernaman Ki Kentol. Perseteruan antara Jaka Mruyung dan Ki Kentol Yang berlarut larut, nantinya menjadi momok yaitu siapa saja Pejabat yang datang ke Kutaliman pasti akan lengser. Jaka Mruyung yang memenangkan sayembara dijadikan Senopati Utama dan dinikahkan dengan putri kedua Adipati yaitu Pandanayu.

Berita tersebut ahirnya sampai ke Tlangkas dan orang tuanya. dan kemudian sampai ke telinga tamu mereka Ki Sandi yang tak lain adalah Adipati Munding Wilis ayah Jaka MRuyung., Raja atau Adipati Besar dari Galuh Pakuan. Adipati lalu membuka jati dirinya. dan menemui Adipati Kutanegara. Betapa senangnya Adipati Kuta negara, ternyata calon mantunya adalah anak Adipati Besar dari Galuh Pakuan.

Haru dan Bahagia pun berkecamuk diantara mereka. Acara Pernikahan segera dilakukan, namun di saat berlangsung nya pernikahan terjadi kehebohan. Hal ini kaerna putri pertama Adipati Kutanegara yaitu Dewi Pandansari minggat, karena malu telah dilangkahi. DIa bertapa disebuah kali, dia bertapa merendam, yang tentu saja tubuhnya yang indah itu tidak ditutupi oleh apapun. Tidak Heran Banyak Lelaki berdatangan ingin melihat i. Putri lalu berkata pada biyung embannya agar disampaikan ke ayahnya, supaya Kali tersebut dinamai Kali Luwih laki, yang kemudian berubah menjadi Kali Wilaki. Dewi Pandansaru, maaf Pandansari itupun meninggal dikali, dan dikuburkan disawah. Kuburan itu terkenal dengan sebutan Kuburan Pandansari.

Bertahun tahun dari kejadian itu, Adipati Kutanegara, Adipati Nglangak itupun semakin lanjut usia. Jaka mruyung pun menggantikannya dan diangkat sebagai adipati Kuta negara. Namun Jaka Mruyung yang tinggal di Kadipaten Kutanegara itu tidak Kerasan di kadipaten Kutanegara. Dia Menginginkan pindah, lalu dia pun teringat ilham yang diperolehnya saat dia muda. Dia kemudian pindah ke Hutan yang telah ia Babat yaitu Hutan Pakis Aji. Hutan yang kini menjadi Ibukota Kadipaten Kutanegara itupun lalu disebut AJIBARANG dan Kadipaten tersebut disebut Kadipaten AJIBARANG.

*****

Versi Lain nama AJIBARANG


Perjalanan Dari Mataram

Diawali dari mangkatnya Raden Mas Rangsang yang bergelar Panembahan Agung Senopati Ing Alaga Ngabdurrahman atau yang masyhur disebut dengan Sultan Agung Hanyakrakusuma pada tahun 1645, tepat enam tahun setelah berhasil menaklukan Blambangan tahun 1939. Sultan Agung telah berhasil melakukan ekspansi ke deluruh daerah di Jawa dan Madura (kecuali Banten dan Batavia) dan beberapa daerah luar Pulau Jawa, seperti ; Palembang, Jambi dan Banjarmasin. Mangkatnya Sultan Agung membuat sang putra mahkota Pangeran Arum didaulat untuk memimpin Mataram, dengan gelar Sunan Amangkurat I. Sejak kepemimpinannya, wilayah Mataram berangsur-angsur menyempit karena aneksasi yang dilakukan oleh Belanda. Perpecahan tersebut disamping atas peran Belanda, juga akibat adanya kegusaran masyarakat atas ekspansi yang dilakukan oleh Mataram yang menjelang mangkatnya Sultan Agung. Pemberontakan-pemberontakan terhadap kekuasaan raja banyak dilakukan, antara lain dari ; keturunan Sunan Tembayat, keturunan Kadilangu, Wangsa Kajoran, keturunan Panembahan Rama dan Panembahan Giri.

Atas gencarnya aksi pemberontakan tersebut, mengakibatkan posisi Sunan Amangkurat I terpojok (yang dalam versi ini diindikasikan menjalin kerjasama dengan VOC - Verenidge Indische Oast Compagnie, sebuah organisasi monopoli perdagangan milik Belanda di Batavia) sehingga ia berinisiatif untuk menyelamatkan diri dan hendak meminta bala bantuan kepada Gubernur Jenderal De Cock.


Penamaan Ajibarang

Perjalanan Sunan Amangkurat I dikawal para prajurit keratin dengan mengambil route perjalanan Kedu-Banyumas-Tegal untuk kemudian singgah di Kadipaten Carbon atau Caruban atau Cirebon. Singkat cerita, sesampainya di suatu daerah barat Banyumas, Rombongan Gusti Sunan kehabisan perbekalan. Kemasygulannya bertambah setelah ia harus menerima kenyataan bahwa ia harus kehilangan puluhan prajuritnya yang ma ti akibat jarak tempuh perjalanan secara infanteri dengan medan yang berat dan sangat jauh.

Di daerah tersebut, abdi setia Sunan Amangkurat I, bernama Kyai Pancurawis yang juga bertindak sebagai sais kereta kencananya, kemudian berusaha menjual barang-barang bawaan yang masih tersisa demi untuk kemudian ditukar atau dibelikan kembali dengan bahan-bahan makanan pokok sebagai perbekalan untuk meneruskan perjalanan yang masih jauh. Usaha Kyai Pancurawis beserta para Ponggawanya ternyata berhasil. Baik barang yang memiliki nilai jual tinggi ataupun rendah semuanya terjual dan tertukar habis sehingga berhasil mendapatkan perbekalan yang dikehendaki.
Bukan main senangn ya hati Gusti Sunan melihat usaha abdi-abdinya. Sebagai wujud rasa syukurnya, ia menamakan daerah tersebut dengan AJIBARANG, yang berarti barang apapun yang dijual didaerah tersebut “ana ajine” atau ada harganya.

aliran garam ditemukan di Mars

Bukti aliran air garam ditemukan di lereng Mars. NASA menyatakan bahwa inilah bukti pertama temuan cairan bergerak di planet merah tersebut.

"Kami sudah menemukan beberapa bukti adanya aliran air di Mars," kata Michael Meyer, pimpinan peneliti untuk program penjelajahan Mars. Data tersebut dikumpulkan dari Mars Reconnaissance Orbiter yang diberikan tugas baru, yakni menemukan bentuk kehidupan.

Mars Reconnaissance Orbiter yang sudah mengelilingi Mars sejak 2006 telah mendapati beberapa bentuk yang ditengarai sebagai aliran air di beberapa lokasi. Di kawah Newton yang terletak di belahan selatan misalnya, ada sebentuk garis sepanjang beberapa lereng curam dan menghilang di tempat bertemperatur dingin. Selama tiga tahun, High Resolution Imaging Service Science Experiment di alat pengorbit sudah merekap banyak aliran di tujuh lokasi.

"Penjelasan terbaik saat ini adalah aliran air garam, meskipun studi ini belum membuktikan hal tersebut," kata Alfred McEwen dari Lunar and Planetary Laboratory, University of Arizona. "Masih misteri, tapi bisa dipecahkan dengan penelitian dan percobaan lebih lanjut," tambah McEwen.

Sampai saat ini, belum ada air dalam bentuk cair ditemukan di Mars meskipun para peneliti sudah mendapati ada es di kedua kutub. Temuan air akan membuktikan bahwa Mars memiliki kehidupan primitif karena semua makhluk butuh air untuk hidup.

Andai saja air dalam bentuk cair ada di Mars, misteri yang harus disingkap selanjutnya adalah asal air. "Apakah mereka kanal menuju kolam yang lebih luas dan dalam? Apakah mereka hanya cairan yang terperangkap?" kata profesor ilmu geologi Lisa Pratt. (Sumber: VoA, Space.com)

danau purba di Mars

Bekas danau yang sangat luas telah ditemukan di Planet Mars. Gambar ini pertama kali ditunjukkan oleh NASA yang kemudian diteliti oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Gambar tersebut mengindikasikan adanya danau raksasa di masa lampau.

Bekas danau yang berbentuk kipas besar terletak di bawah kawah Eberswalde. Bentuk kipas itu berdiameter 65 km dengan delta yang membentang sebesar 115 km persegi. Delta itu diyakini telah tercipta lebih dari 3,7 miliar tahun yang lalu, saat sebuah asteroid besar menabrak planet merah itu.

Terlepas dari keadaan kawah, ESA mengatakan bahwa ini merupakan penemuan yang penting karena hal itu berarti menunjukkan adanya kehidupan di Mars. "Penemuan ini mengemukakan adanya bukti kongkret cairan yang mengalir di Mars pada awal pembetukan planet itu," ungkap perwakilan dari ESA.

Para peneliti mengatakan, penemuan ini berimplikasi besar bagi astrobiologi. Dengan adanya penemuan ini, mereka dapat mencari bukti adanya kehidupan di Mars. Perubahan iklim di Mars berjuta tahun lalu berpotensi menciptakan habitat yang cocok untuk kehidupan mikroba. Peneliti pun menargetkan untuk menjadikan danau tersebut sebagai tujuan misi robot di masa depan.

Department of Earth Science and Engineering dari Imperial College London, Nicholas Warner, mengatakan, "Penelitian kami sekarang menunjukkan bahwa sejarah Mars itu lebih dinamis dari yang kami perkirakan sebelumnya." Penemuan ini, tambah Warner, menunjukkan bahwa Mars memiliki danau yang terbuat dari es cair sejak 3 miliar tahun yang lalu dengan lebar danau sebesar 20 km.

Gambar danau purba memberikan kesimpulan adanya periode di mana Mars mengalami zaman hangat dan basah. Aktivitas gunung berapi menghangatkan Mars yang mengakibatkan es mencair, sehingga dapat menjaga air untuk beberapa waktu. Tim percaya bahwa es yang mencair itu menciptakan danau besar. Air danau kemudian mulai tak terbendung dan mengukir jalur dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. (Dailygalaxy)

november,,satelir ROSAT akan jatuh ke bumi

Satu lagi satelit mati akan jatuh ke bumi. Lokasi jatuhnya satelit tersebut belum bisa dipastikan hingga dua jam menjelang memasuki Bumi.

Satelit yang bernama Roentgen Satellite (ROSAT) milik German Aerospace Center diperkirakan akan jatuh ke Bumi pada awal November. Wahana observatorium sinar X luar angkasa itu orbitnya membentang di atas garis lintang 53 derajat utara dan selatan. Dengan wilayah orbit yang luas itu, kemungkinan ROSAT bisa jatuh di mana saja mulai dari Kanada hingga Amerika Selatan.

Para ilmuwan masih aktif melacak satelit mati tersebut. Akan tetapi, banyak detil yang belum diketahui pasti sampai dengan dua jam sebelum satelit itu mencapai Bumi. "Sangat tidak mungkin memprediksi dengan tepat lokasi jatuhnya ROSAT," tegas Heiner Klinkrad, pimpinan Space Debris Office di European Space Agency.

Pada umumnya, saat satelit kembali memasuki atmosfer, sekitar 20-40 persen massanya akan mencapai Bumi. Khusus untuk ROSAT, jumlahnya bisa sedikit lebih besar karena satelit ini membawa struktur cermin anti-panas yang bisa melindungi beberapa bagian satelit dari gesekan dengan atmosfer.

Menurut perkiraan terakhir pejabat German Aerospcae, sebanyak 30 kepingan besar satelit tersebut akan mencapai Bumi setelah terbakar dan terkikis atmosfer. Secara keseluruhan, total berat komponen satelit yang akan jatuh ke Bumi mencapai 1,6 ton. Meski demikian, kemungkinan jatuhnya korban atau kerusakan properti yang disebabkan oleh ROSAT sangat kecil. (Sumber: Fox News)

gerhana matahari 2011

Empat gerhana matahari sebagian dan dua gerhana bulan total akan terjadi di 2011. Kombinasi empat dan dua gerhana dalam satu tahun ini adalah peristiwa yang jarang terjadi.

Gerhana matahari sebagian pada 2011 akan terjadi pada 4 Januari, 1 Juni, 1 Juli, dan 25 November. Sedangkan gerhana bulan total akan terjadi pada 15 Juni dan 10 Desember. Kombinasi empat gerhana matahari dan dua gerhana bulan dalam setahun hanya akan terjadi enam kali sepanjang abad ke-21, yakni pada tahun 2011, 2029, 2047, 2065, 2076, dan 2094.

Sayangnya, seluruh gerhana matahari tidak akan dapat dilihat dari Indonesia. Tapi, dua gerhana bulan total akan dapat diamati di Nusantara. Seluruh fase gerhana bulan total Juni akan dapat diamati di Indonesia bagian barat, sementara wilayah Indonesia lainnya mengalami gerhana bulan sebagian. Pada penghujung tahun 2011, seluruh fase gerhana bulan total akan dapat diamati dari Sabang hingga Merauke.

Gerhana terdekat, yakni gerhana matahari sebagian pada 4 Januari, akan dapat diamati di sebagian besar wilayah Eropa, Afrika utara, dan Asia Tengah. Di kota-kota Eropa seperti Madrid, Paris, London, dan Copenhagen, akan menjadi lokasi terbaik jepretan foto gerhana sebagian, saat matahari baru terbit.

Puncak gerhana matahari sebagian ini akan terjadi pada 08:50:35 waktu universal (UT) dan lokasi terbaik adalah di wilayah utara Swedia. Warga di Kairo, Jerusalem, Istanbul, dan Teheran juga akan mendapati gerhana matahari sebagian dengan magnitud besar.

Pemandangan indah gerhana matahari sebagian menjelang surya tenggelam akan dapat diamati di kawasan tengah Rusia, Kazakhstan, Mongolia, dan kawasan barat laut China. Gerhana matahari sebagian resmi berakhir saat penumbra meninggalkan bumi pada 11:00:54 UT.

jenang jaket asal AJIBARANG merambah AMERIKA

JENANG makanan yang terbuat dari beras ketan dan gula jawa asal Banyumas, Jawa Tengah, boleh dibilang sedang mengalami masa jaya. Selain dengan bahan asli tanpa formalin, jenang ini memiliki rasa yang khas dan cita rasa tinggi.
Terdapat sekitar 35 perajin jenang di Kampung Munggangsari, Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Desa yang dikenal dengan sebutan Kampung Jenang Jaket ini menjadi sentra produksi jenang di Banyumas sejak tahun 1970-an.



Makanan ini disebut jenang jaket kepanjangan dari jenang asli ketan. Karena bahan bakunya asli dari beras ketan serta gula merah. Mereka sama sekali tidak mau mencampur bahan jenang tersebut dengan beras biasa. Bahkan, bahan pemanis gula diambil langsung dari penderes atau perajin gula nira di desa ini.
Tak heran jika jenang jaket ini memiliki rasa yang khas. Selain empuk dan rasa manisnya yang pas, jenang ini berorama wangi manggar atau kembang kelapa. Seperti jenang jaket milik Darsim, warga Munggang Sari, Ajibarang ini.



Sekali produksi menghasilkan tiga ton jenang dan menghabiskan 7 kuintal gula, 4 kuintal beras ketan dan 200 butir kelapa. Tiga hari sekali, Darsim mengirim 3 ton jenang jaket ini ke berbagai daerah termasuk ke Malaysia dan Amerika.
Semula jenang jaket ini hanya beredar di pasaran lokal seperti Brebes – Tegal, Jakarta dan Lampung. Namun kini sudah merambah ke luar negeri seperti Malaysia bahkan Amerika.



Harga jenang ini relatif terjangkau. Untuk satu plastik kecil hanya Rp 7000, sementara satu paket kardus seharga Rp 114 ribu.
“Alhamdulillah jenang kami bisa perlahan lahan merangkak hingga tembus ke Amerika. Ini karena kami menerapkan sistem menjaga kualitas,” ujar Darsiman, salah seorang produsen jenang jaket.

kota lama Banyumas

Kota Lama Banyumas menyimpan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kota lain.

Alun-alun Banyumas

Di wilayah ini berkembang tiga kultur yang berbeda, yakni kultur priyayi, kultur wong cilik, dan kultur Indisch. Kultur priyayi berkembang di pusat pemerintahan Kadipaten Banyumas masa lalu (sebelum pindah ke Purwokerto) yang menyisakan peninggalan artefak sejarah berupa kompleks Pendopo Duplikat Si Panji Banyumas beserta bangunan-bangunan kuno yang terdapat di sekitarnya.


Masjid Agung Sulaiman Banyumas


Kultur wong cilik sebagai arus utama dalam kehidupan masyarakat Banyumas dapat dijumpai di dalam komunitas masyarakat yang terdapat di luar tembok Kadipaten dan masih lestari hingga sekarang. Sedangkan kultur Indisch merupakan kultur yang berkembang pada masa penjajahan Belanda yang menyisakan artefak bangunan kuno yang bercorak Indisch yang dalam persebarannya hidup berdampingan dengan kehidupan kaum priyayi, wong cilik dan masyarakat Cina Keturunan (Tiong Hoa).

Jika dilihat dari aktivitas sosial, keberadaan ketiga kultur ini dapat dilihat pada tiga komponen penting, yaitu pemerintahan, kehidupan sehari-hari masyarakat, dan perdagangan. Aktivitas pemerintahan berupa Kadipaten (bukan Kabupaten) yang bercirikan adanya kekuasaan Adipati yang memiliki angkatan perang. Dalam sejarahnya, pemerintahan di Kadipaten Banyumas mulai berkembang sejak Kasultanan Pajang, yang berlangsung terus hingga masa kekuasaan Mataram maupun Surakarta Hadiningrat dan Ngayogyakarta Hadiningrat.


Pendopo si Panji di kota lama Banyumas


Kehidupan sehari-hari masyarakat Banyumas yang dimaksud di sini adalah sebuah perjalanan kultural yang bersumber dari pola kehidupan tradisional-agraris. Nilai-nilai yang berkembang adalah nilai kerakyatan yang bercorak egaliter, sederhana, terbuka (exposure), dan cablaka (tranparency). Adapun aktivitas perdagangan ditandai dengan keberadaan pasar tradisional yang terdapat di sisi utara Kota Banyumas sekarang. Kegiatan perdagangan di Kota Lama Banyumas tidak lepas dari kebijakan pemerintah Hindia Belanda bersama pemerintah Kadipaten Banyumas yang melibatkan etnis Tiong Hoa sebagai salah satu bagian terpenting di dalamnya. Kondisi tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang.

baturaden

Selain memiliki bahasa yang khas, Purwokerto yang berjarak sekitar 200km sebelah barat Yogyakarta juga punya tempat wisata yang layak dikunjungi. Yaitu kawasan wisata Batu Raden. Tuk bisa kesanapun tidaklah sulit. cukup cari kendaraan umum jurusan Purwokerto-Baturaden dari terminal Kebondalem kalian udh bs refreshing ke baturaden.
Image Hosted by ImageShack.us
Kebun Raya Batu Raden terletak di selatan kaki Gunung Slamet dengan ketinggian 640m di atas permukaan laut dan berjarak 14 km dari pusat kota Purwokerto. Gunung Slamet sendiri merupakan gunung berapi terbesar dan tertinggi ke-2 di Pulo Jawa. karena keberadaannya di kaki gunung, maka tak pelak jika di tempat ini kita dapat merasakan suhu yang sangat bersahabat alias sejuk. Kawasan batu raden juga memiliki potensi flora dan fauna yang memiliki nilai konservasi tinggi dan beberapa diantaranya bahkan dilindungi oleh UU sepert macan tutul dan kera abu2 ekor panjang.

Menurut suatu sumber, di tempat ini kita bisa menemui beberapa air terjun diantaranya Pancuran 3 (Telu) yang mengalirkan air panas bersulfur, Pancuran 7 (Pitu) yang berjarak sekitar 2.5km dari kawasan baturaden, Goa Sarabada yang berada dekat pancuran 7, Telaga Sunyi yang berjarak sekitar 3 km timur baturaden, Curug Cipendok yang memiliki ketinggian 92 meter, Curug Ceheng, Pemandian Kali Bacin yang merupakan salah satu tempat peninggalan belanda, serta Museum BRI yang didirikan pada tahun 1895. (sayangnya, kesemua tempat itu belum sempat gw kunjungi).
Yg gw foto itu namanya Air Terjun Gumawang. Di curug yang tingginya mencapai 25m ini banyak anak2 yang rela terjun bebas dengan bayaran sekitar Rp 3 ribu sekali lompatan. kl diliat sepintas, batu yang mengapit air terjun itu mengingatkan gw pada foto2 bayi yang sering berpose telungkup tanpa busana, hehehe :)
Gw berkesempatan maen ke baturaden lebaran dua tahun lalu ketika bermalam dipurwokerto sebelum melanjutkan perjalanan mudik ke jogja. Tahun ini nyaris kita kesana lagi. Alhamdulillah, kita ga jadi kesana, karena pada hari yang sama saat kita sempat berpikiran tuk ke baturaden, tempat ini dilanda musibah. Tanggal 25 Oktober 2006, jembatan gantung dengan panjang 25 meter dan berada pada ketinggian 20 meter di atas permukaan sungai Gumawang ambrol. jembatan yang sudah berumur 23 tahun tidak lagi kuat menahan bobot lebih dari 50 orang pengunjung yang saat itu tengah berliburan satu hari setelah lebaran. menurut berita yang dikeluarkan menkokesra tanggal 27 oktober 2006, tercatat 8 orang meninggal dunia akibat terjatuh dan tenggelam di sungai.
Image Hosted by ImageShack.us

pualu derawan,,pulau so sweetz

Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5 - 20 meter.

Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes).
Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger.Pulau Derawan.

Sebuah pulau dengan permukaan air laut berwarna gradasi biru dan hijau yang memukau, hamparan pasir nan lembut, barisan pohon kelapa di pesisir pantai, dengan hutan kecil di tengah-tengah pulau yang merupakan habitat dari bermacam jenis tumbuhan dan hewan serta keindahan alam bawah laut yang mempesona. Tidak heran apabila pulau ini bisa menempati urutan ketiga teratas sebagai tempat tujuan menyelam bertaraf dunia dan menjadikan pulau ini sebagai pulau impian bagi para penyelam.

Sangatlah mudah untuk mencapai pulau cantik ini. Anda bisa langsung terbang selama kurang lebih 3 jam menuju Balikpapan dengan menggunakan pesawat dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta atau Denpasar. Dari Balikpapan, Anda masih harus terbang menuju Tanjung Redeb selam satu jam dengan menaiki pesawat KAL Star, Deraya atau DAS. Selain itu, Tanjung Redeb juga bisa dicapai melalui laut, dengan menaiki kapal dari Samarinda atau Tarakan ke Tanjung Redeb dilanjutkan dengan menyewa motorboat.
Wisata Indonesia Surga Dunia

Prosedur Pengolahan Data Citra


(Aplikasi Perangkat Lunak Er Mapper)


Pengantar
Prosedur pegolahan data citra dimulai dari mengimport / membaca / membuka data citra sampai dengan hasil akhir berupa informasi spasial dalam bentuk cetakan (Hardcopy). Pekerjaan dasar pengolahan citra bisa diuraikan sebagai berikut :
1).        Import/open/load data
2).        Visualisasi
3).        Kombinasi kanal/band (color composit)
4).        Registrasi dan rektifikasi
5).        Image enhancement (penajaman kontras)
6).        Mosaik antar scene, antar kanal
7).        Cropping area of interest
8).        Klasifikasi
9).        Aplikasi/analisa
            Dalam mengolah tentunya perlu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras berupa komputer membutuhkan performa yang cukup tinggi, karena akan berpengaruh terhadap kecepatan proses. Data citra biasanya berkapasitas puluhan megabyte bahkan lebih, sehingga untuk loading dan visualisasi memerlukan memory yang besar.
            Perangkat lunak untuk pengolahan citra cukup banyak jenisnya, tentunya dengan kemampuan dan kelebihan yang berbeda-beda. Beberapa software tersebut diantaranya ER Mapper, erdas imagine, envi, global mapper, PCI geomatic, ilwis, arc view gis, arc gis, arc info, map info. Dalam modul ini akan dipelajari beberapa software yaitu ER Mapper, arc view gis dan arc info, namun tidak keseluruhan aplikasi modul yang terdapat dalam software tersebut.
ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data-data citra. Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi data citra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan. Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat mendukung utuk aplikasi sistem informasi geografis.
            Data digital disimpan dalam bentuk barisan kotak kecil dua dimensi yang dikenal dengan sebutan pixel (picture element). Masing-masing pixel ini mewakili suatu wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini disebut raster, sehingga data citra sering juga disebut data raster.
            Data yang diperoleh dari satelit umumnya terdiri daribeberapa bands (layers) yang mencakup wilayah yang sama. Masing-masing bands ini mencatat pantulan obyek dari permukaan bumi pada panjang gelombang yang berbeda.
II.1       Mengaktifkan Program ER Mapper
Dari desktop komputer dapat dicari shortcut icon seperti gambar dibawah ini :


 



kemudian di-klik 2x, atau dapat juga dari menu Start pilih Program kemudian klik ER MAPPER 6.4 sehingga akan muncul window main menu










II.2       Loading Data
            Langkah pertama dalam pengolahan data citra adalah mengimport data satelit yang akan digunakan ke dalam format ER Mapper  . Umumnya data citra disimpan dalam media magnetic tape, CD ROM atau media penyimpan lainnya. Jenis data yang bisa diload ke dalam ER Mapper   adalah data raster dan data vektor.
            Data raster adalah tipe data yang menjadi bahan utama kegiatan pengolahan citra. Data raster adalah citra digital yang dibentuk dari elemen-elemen gambar (pixel = picture elemen) dan dinyatakan dalam tingkat keabuan. Contoh data raster adalah citra satelit dan foto udara. Secara definitif citra penginderaan jauh adalah gambaran suatu objek dari pantulan atau pancaran radiasu elektromagnetik objek, yang direkam dengan cara optik, elektro-optik, optik-mekanik, atau elektronik. Citra penginderaan jauh merupakan gambaran dari wujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetriknya, sehingga citra merupakan keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik, analog dan digital. Pada saat membuka data raster, ER Mapper   akan membuat dua files :
  • File data binary yang berisikan data raster dalam format BIL, tanpa file extention.
  • File header dalam format ASCII dengan extention .ers
Data vektor adalah data yang tersimpan dalam bentuk titik, garis, dan polygon (area). Contoh data vektor adalah data yang dihasilkan dari hasil digitasi Sistem Informasi Geografis (SIG) seperti lokasi pengambilan sampel, jalan atau penggunaan lahan. ER Mapper   juga akan membuat dua file hasil dari mengimport adta vektor :
  • File data dalam format ASCII berisikan data vektor.
  • File header dalam format ASCII dengan extention .erv
Selain window main menu, terdapat juga algorithm Window dan view window. algorithm Window dapat dibuka melalui View/Algorithm, atau klik icon    dari main menu, akan membuka window algorithm dan window view sekaligus.  view window bisa dibuka lebih dari satu buah, dengan mengklikk icon    dari main menu.      
ER Mapper  juga mempunyai banyak fasilitas import yang dapat dipergunakan untuk mengimport antara lain data raster dan vektor dalam berbagai format. Contoh langkah untuk mengimport data landsat_5 TM adalah sebagai berikut :


 











·         Dari menu bar pilih Utilities yang akan menampilkan berbagai jenis data yang dapat diimport dengan ER Mapper.
·         Untuk mengimport data Landsat_5 TM, pilih Import satellite imagery, kemudian klik Import akan keluar tampilan sebagai berikut :
ER Mapper6.4 mampu membuka langsung data berbagai format (.ers, .alg, .hdr, .bmp, .dat, .doq, .ecw, .fst, .tif, .tiff, .l1g, l1r, .met, .hdf, .jpg), tanpa harus mengimport dulu. Membuka file data dari CD Rom bisa dimulai dari window algorithm.
·         klik icon load    kemudian arahkan folder ke CD ROM melalui menu Volumes dari Windows Raster Dataset.



 














·         Klik file L71114063_06320030323_B10.TIF untuk membuka file dari kanal/band 2. Susunan nama file menunjukkan arti tertentu, seperti terdapat dalam file readme CD yang bersangkutan :

“DATA FILE NAMES
The file naming convention for Landsat 7 GeoTIFF is as follows:
L7fppprrr_rrrYYYYMMDD_AAA.XXX  where:
------------------------------
      L7         = the Landsat-7 mission
      f           = the ETM+ data format
      ppp     = the starting path of the product
      rrr_rrr    = the starting and ending rows of the product
      YYYYMMDD = the acquisition date of an image
      AAA     = the file type:
                  B10 = band 1
                  B20 = band 2
                  B30 = band 3
                  B40 = band 4
                  B50 = band 5
                  B61 = band 6L (low gain)
                  B62 = band 6H (high gain)
                  B70 = band 7
                  B80 = band 8
                  MTL = the metadata file
                  XXX = the extension file
                  TIF = the GeoTIFF file extension
                  TXT = the text file extension”

·         Klik OK
·         Untuk membuka data citra lebih dari 1 band, maka lakukan duplikat pseudo layer. Klik  pada windows algorithm. Lakukan duplikat sebanyak jumlah band yang akan dibuka.   Band 2 akan kita letakkan pada pseudo layer yang kedua, band 3 akan kita letakkan pada pseudo layer 3 dan seterusnya. Untuk membuka band 2, letakkan cursor pada layer 2, kemudian klik   dan cari file yang berisi band 2. klik this layer only pada Window Raster Dataset. Sehingga sekarang sudah ada 2 data dari 2 band pada Window View.lakukan hal yang sama untuk band 3 dan seterusnya.

II.3       Menampilkan Citra
            Setelah proses membuka data, proses selanjutnya adalah menampilkan citra tersebut. Di dalam ER Mapper, ada beberapa cara untuk menampilkan citra, yakni :
  • Pseudocolor Displays, menampilkan citra dalam warna hitam putih (greyscale), biasanya hanya terdiri dari satu layer/band saja.
  • Red-Green-Blue (RGB), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band, setiap band ditempatkan pada satu layer (Red/Green/Blue), cara ini disebut juga color composite.
  • Hue-Saturation-Intensity (HIS), menampilkan citra melalui kombinasi tiga band, setiap band ditempatkan pada satu layer (Hue/Saturation/Intensity), cara ini biasanya digunakan bila kita menggunakan dua macam data yang berbeda, misalkan data Radar dengan data Landsat7 ETM
II.3.1 Langkah-langkah untuk menampilkan citra di monitor berdasarkan Pseudocolor Displays dapat dilihat dibawah ini :
·         Dari menubar pilih File-New untuk membuat tampilan kosong atau klik
·         Dari menubar pilih View-Algorithm atau dari toolbar klik  untuk menampilkan isi dari algorithm dari window/tampilan yang dibuat sebelumnya, akan muncul tampilan :
·         Dari window algorithm klik  dibawah kata No Dataset untuk memilih data yang akan ditampilkan, kemudian klik file di kotak dialog Raster Dataset, misal L71114063_06320030323_B50.TIF, maka akan tampak gambar dalam mode pseudo layer seperti di bawah ini. Mode ini biasanya digunakan untuk melakukan konversi format file.
II.3.2. Langkah-langkah untuk menampilkan citra di monitor berdasarkan Red-Green-Blue (RGB) dapat dilihat dimulai dari :
·         Tentukan kombinasi band yang akan dipakai (biasanya 3 band), misalnya kombinasi RGB 542, artinya pada layer red (R) akan ditempatkan band 5, pada layer green (G) akan ditempatkan band 4, dan seterusnya.
·         Buka window algorithm, kemudian duplikat pseudo layer 3 kali. Klik kanan pada pseudo layer yang pertama, ganti pseudo dengan red. Klik kanan juga pada pseudo layer kedua, ganti pseudo dengan green dan seterusnya.
·         Pindahkan cursor pada layer red, klik    untuk membuka data. Pilih nama file yang berisi band 5, klik ok. Layer green diisi file yang berisi band 4, klik this layer only, demikian juga layer blue, isi dengan band 2, klik this layer only. 
·         Akan muncul tanda silang (X) pada masing-masing layer, karena default surface belum diganti. Klik kanan pada default surface, ganti dengan  red green blue.


 










·         Pada window view, akan muncul gambar citra sebagian wilayah Sulawesi Selatan, path/row 114/063, dengan kombinasi warna true color.

II.3.3          Langkah-langkah untuk menyimpan file dalam satu dataset :
·         Buat kombinasi dataset dari band 1,2,3,4,5,7 ke dalam satu dataset. Kemudian band 61, 62 ke dalam satu dataset dan band 8 dipisahkan sendiri. Dataset akan disimpan ke dalam hard disk  di folder D:/DIKLAT_1_2005/RASTER/.
·         Dari window algorithm klik  sebanyak 5x, kemudian double klik kiri pada  untuk mengganti nama layer menjadi Band 1, kemudian klik  dibawah kata No Dataset untuk memilih data yang akan ditampilkan, kemudian klik file di kotak dialog Raster Dataset, misal L71114063_06320030323_B10.TIF, kemudian klik apply this layer only tampilan akhir dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
·         Ganti semua    dengan urutan nomor band seperti di gambar atas. Isi layer band 2 dengan file dari CD yang bersisi band 2, layer band 3 dengan file dari CD yang bersisi band 3, dan seterusnya.
·         Dari menubar pilih File-Save as Dataset akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini :


















 













·         Arahkan foldernya ke D:/DIKLAT_1_2005/RASTER/.
·         Masuk ke dalam folder raster, pilih ER Mapper Raster Dataset pada Files of Type untuk menempatkan dataset hasil save as. Isikan nama file baru di bawah kata Save as:, misal L71114063_06320030323_B123457.ers. klik OK, kemudian akan terbuka window Save as ER Mapper Raster Dataset.
·         Pada window Save as ER Mapper Raster Dataset Klik Default, Output Type : Multi Layer, klik Output Dataset Type pilih  Unsigned8BitInteger, kemudian pixel heignt dan pixel width masing-masing 30. Maintain aspect ratio dan Delete output transform di ceklist (√)
·         Klik OK, tunggu sampai window ER Mapper Status mencapai 100% dan ada message complete
·         Klik OK
Lakukan langkah-langkah yang sama untuk save as… data citra dari CD yang lainnya.


II.4       Mosaik Citra
            Mosaik citra adalah proses menggabungkan/menempelkan dua atau lebih citra yang tumpang tindih (overlapping) sehingga menghasilkan citra yang representatif dan kontinu. Dalam ER Mapper proses ini dapat dilakukan tanpa membuat suatu file yang besar (disimpan dalam bentuk Virtual), kecuali bila diinginkan menyimpan file tersendiri (disimpan dalam bentuk Dataset).
II.4.1. Langkah-langkah dalam Mosaik Citra bisa diuraikan sebagai berikut :
·         Dari menubar pilih File-New untuk membuat tampilan kosong atau klik  kemudian klik  dari window algorithm, arahkan folder ke file D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\ L71114063_06320030323_B123457.ers (Default Surface 1) sebut saja DS untuk selanjutnya, Dari window algorithm klik  sebanyak 5x, klik kiri pada  untuk mengganti nama layer menjadi Band1 sampai Band7
·      Klik  1x di  kemudian klik  pilih file di kotak dialog Raster Dataset, yakni L72114064_06420020928_B123457.ers (Default Surface 2), tampilan proses dapat dilihat dibawah ini :
            Citra masih ditampilkan dalam mode pseudo color, untuk dapat melihat citra dalam warna true color, kita akan buat dengan kombinasi band RGB 542. Sebelum itu, jika terlihat pada perbatasan scene ada bagian citra yang tidak tampak seperti pada gambar diatas, lakukan edit Null Cel Value pada kedua scene. Caranya dimulai menempatkan cursor pada DS yang ke 2. Klik   untuk membuka kota dialog Raster Dataset. Selanjutnya klik Info, klik Edit (1) pada window Dataset Information, klik Raster info (2) pada window Dataset Header Editor, kemudian ganti Null Cel Value : None dengan “0” (nol) pada window Dataset Header Editor (3)  : Raster Information. Klik OK pada window Dataset Header Editor : Raster Information, klik Apply (4)  pada window Dataset Header Editor, klik yes pada window ER Mapper Status, klik OK pada window Dataset Header Editor, klik Close pada window Dataset Information.

Pada View Window akan tampak kedua citra citra yang berbeda scene telah tersambung, tetapi kita belum tahu apakah di perbatasan kedua scene tersebut sudah representatif dan kontinyu. Kita akan buat color camposit true color RGB 542.
II.4.2. Langkah-langkah untuk membuat color composit RGB 542 bisa diuraikan sebagai berikut :
·         Delete dengan icon   pada window algorithm layer-layer “selain” band 5,4 dan 2. Lakukan hal yang sama pada DS 1 dan DS 2. sehingga pada masing-masing DS tersisa band 5, 4 dan 2.
·         Ganti  pada masing masing DS dengan layer red, green dan blue sesuai urutan band 5, 4 dan 2, tidak boleh “tertukar” urutannya.
·         Ganti juga  dengan surface red green blue

























Proses selanjutnya adalah mengecek apakah di antara perbatasan kedua scene citra tersebut mengalami pergeseran, prosesnya disebut Translasi.
II.4.3. Langkah-langkah melakukan translasi
·         Klik    pada main menubar untuk memperbesar (zoom) citra, cari daerah yang bebas dari awan di daerah perbatasan kedua citra. Klik icon  untuk menggeser tampilan citra di view window.
·          Atau dari menubar View-Geoposition akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah ini. lakukan pergeseran tampilan citra dengan klik menu-menu Pan dan Zooming dengan menu-menu Zoom.


 








·      Setelah ditemukan daerah perbatasan citra yang “tidak kontinyu”, Pada kotak dialog algorithm klik kiri atau letakkan cursor di DS 1, kemudian aktifkan sub menu Surface. Gerakan ke kanan ke kiri horizontal scroll bar Transparency (%), jika terjadi pergeseran dilakukan translasi.








 























·      Pada kotak dialog algorithm klik kiri di DS 1 gerakan ke kanan ke kiri Transparency (%), jika terjadi pergeseran dilakukan translasi dengan cara :
Þ    Klik  untuk memperbesar (zoom) citra hingga terlihat bentuk pixelnya, dimana pixel pada DS 1 = DS 2, kemudian dari menubar pilih View-Cell Coordinat… akan muncul kotak dialog seperti :








 

















Þ    Dengan menggunakan pointer atau  klik di citra pixel pada DS 1 (transparency = 0 %), kemudian catat Dataset X,Y. selanjutnya DS 1 sebagai data yang akan digeser.
Þ    Geser transparency = 100 % klik di citra pixel pada DS 2, kemudian catat Dataset X,Y, selanjutnya DS 2 sebagai referensi.
Catatan :
À         Transparency = 0 % berarti data yang tertampilkan di window algorithm adalah L71114063_06320030323_B123457.ers
À         Transparency = 100 % berarti data yang tertampilkan di window algorithm adalah L72114064_06420020928_B123457.ers
Þ    Lakukan pengurangan antara data yang akan digeser dengan referensi ( DS 1 – DS 2), hasil pengurangan akan dimasukan ke dalam header data yang akan digeser, contoh :
Dataset X,Y (DS 1) :        5042.00     ; 6790.04
Dataset X,Y (DS 2) :        5042.94     ; 6792.00 - 
         -2.94      ;    - 0.96
Þ    Kemudian klik  pada dataset yang akan digeser, klik Info-Edit-Raster info…-Registrasi Point… akan muncul kotak dialog Dataset Header Editor : Registration.


 














Þ    Kemudian isikan hasil pengurangan DS 1 – DS 2 ke dalam kotak dialog Dataset Header Editor : Registration.
Þ    Klik OK 3x, kemudian Yes, kemudian OK
Þ    Selanjutnya dicek apakah citra masih mengalami pergeseran, kalau masih lakukan lagi proses diatas, kemudian hasil pengurangan ditambahkan atau dikurangi dengan hasil pengurangan pertama.













Catatan :
À         Untuk Band file L72114064_06420020928_B80.ers
À  klik  pada dataset yang akan digeser, klik Info-Edit-Raster info…-Registrasi Point…
À  Isikan nilai hasil pengurangan DS 1 – DS 2 dikali 2 ke dalam kotak dialog Dataset Header Editor : Registration.
À         Untuk Band L71114064_06420020928_B62.ers, hasil pengurangan DS 1 – DS 2 dibagi 2
II.4.4. Menyimpan 2 dataset citra dari scene yang berurutan ke dalam satu dataset.
·        Setelah citra tidak mengalami pergeseran lagi, proses selanjutnya menyimpan 2 dataset citra tersebut ke dalam satu dataset. Dimulai dengan  membuka kembali semua band pada DS 1 dan DS 2 ke dalam mode pseudo layer. Sehingga pada window algorithm tersusun urut seperti gambar di bawah sebelah kiri. Pada view window, kondisi citra “harus” dalam keadaan Zoom to All Datasets.
·        Lakukan drag layer-layer pada DS 2 ke DS 1, seperti gambar dibawah :

 














·         Dari menubar pilih File-Save as… untuk menyimpan algoritm-nya, misal D:\DIKLAT_1_2005\Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.alg. Untuk menyimpan hasil mosaik dapat dalam dua bentuk :
1. Disimpan dalam bentuk Virtual
·         Dari menubar pilih File-Save as akan muncul kotak dialog baru yaitu kotak Save as. Di bawah kata Files of Types, pilih ER Mapper Virtual Dataset (.ers)  isikan nama file baru di bawah kata Save as, misal D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\Mosaik_L71114063_L7114064_B123457_Virt.ers.
·         Klik OK
2. Disimpan dalam bentuk Dataset
·         Dari menubar pilih File-Save as
·         Di bawah kata Files of Types, pilih ER Mapper Raster Dataset (.ers), isikan nama file baru di bawah kata Save as, misal D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.ers
·         Klik Apply
·         Pada window Save as ER Mapper Raster Dataset Klik Default, Output Type : Multi Layer, klik Output Dataset Type pilih  Unsigned8BitInteger, kemudian pixel heignt dan pixel width masing-masing 30. Maintain aspect ratio dan Delete output transform di ceklist (√)
·         Klik OK, tunggu sampai window ER Mapper Status mencapai 100% dan ada message complete.
II.5       Pembuatan Algorithm
·           Dari toolbar (main menu) klik  kemudian klik  pilih citra yang akan ditampilkan, misal Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.ers, kemudian klik
·         Dari window algorithm klik kanan   pilih Red Green Blue, kemudian klik  sebanyak 2x, klik kanan pada  untuk mengganti layer menjadi Red Green Blue :
·         Klik  pilih band 5 untuk layer Red, band 4 untuk layer Green, band 2 untuk layer Blue.
·         Dari menubar pilih File-Save as… akan muncul kotak dialog baru yaitu kotak Save as. Di bawah kata Files of Types, pilih ER Mapper Algorithm (.alg)  isikan nama file baru di bawah kata Save as, misal D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\ Mosaik_L71114063_L7114064_B542.alg.
·         Klik OK
II.6       Koreksi Geometrik/Rektifikasi Citra
            Data citra harus dikoreksi geometrik terhadap sistem koordinat bumi, supaya semua informasi data citra telah sesuai keberadaannya di bumi. Pada koreksi geometrik ini terdapat dua istilah, yakni registrasi dan rektifikasi.
            Registrasi adalah proses mendaftarkan/menempatkan titik-titik referensi peta atau titik-titik referensi bumi terhadap citra yang belum terkoreksi geometrik. Sedangkan rektifikasi adalah proses koreksi/perbaikan geometrik citra yang belum terkoreksi yang sudah memiliki titik-titik referensi.
            Proses Koreksi dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
    1. Image to map rectification
    2. Image to image rectification
Urutan dalam proses rektifikasi, pertama adalah menentukan titik kontrol (GCP), kemudian melakukan proses rektifikasi, serta mengevaluasi hasil rektifikasi.
Menurut wizard ER Mapper6.4, terdapat 7 Geocoding Type, yaitu:
                        2. Tryangulation
                        2. Polynomial
                        3. Orthorectify using ground control point
                        4. Orthorectify using exterior orientation
                        5. Map to map projection
                        6. Known Point Registration
                        7. Rotation

II.6.1. Menentukan Metoda Geocoding
            Langkah awal Koreksi geometrik adalah menentukan metode yang akan digunakan untuk melakukan koreksi. Metoda yang akan digunakan tergantung pada jenis data (Resolusi Spasial), jenis kesalahan geometris (skew, yaw, Roll, pitch).
            Tryangulation biasanya digunakan untuk data yang mengalami banyak pergeseran/distorsi skew dan yaw. Juga digunakan untuk data yang tidak sama ukuran pixelnya pada satu set data.This method creates a mesh of triangles from the ground control points. The triangles are constructed so that the circumcircle for each triangle contains only the vertices for the triangle. The polynomial coefficients for each triangle are then calculated. ER Mapper rectifies the image by performing a linear rectification within each triangle.
Triangulation reduces local distortion in the image, a characteristic of geo-scanned data. It is ideal for airborne scanners, as it removes skew and yaw errors without introducing errors from a polynomial warp” (Copyright Earth Resource Mapping Ltd).
            Polynomial biasanya digunakan untuk data citra yang mengalami pergeseran linear, ukuran pixel sama dalam satu set, untuk data resolusi spasial tinggi maupun rendah.Polynomial geocoding is usually used to transform an image from a RAW (or unknown) projection into a known projection. Ground Control Points are located on the RAW image and matched either with points on an image in the desired projection, or with coordinates typed in (possibly from a map).
Polynomial geocoding can also be used to reference two images in unknown projections, such as images of the same location on different dates or with different sensors. This can be done by rectifying both images into the same known projection, but is more simply achieved by rectifying one image directly to the other.
Unlike simple rectifications, one or both of the TO (corrected) and FROM (uncorrected) coordinate spaces are not specified for polynomial rectifications, so the relationship between them is also unknown. Ground Control Points (GCPs) are identified in the FROM and TO coordinate spaces. The relationship is approximated by a Polynomial equation, and the INPUT image is rectified to fit the TO coordinate space.
The accuracy of this method depends on how precisely the GCPs are located. It is, therefore, beneficial to choose as many GCPs as possible to minimise the effect of any single error.
The coordinate space of the OUTPUT image will be the same as that of the TO coordinate space, whether that is specified in terms of a known map projection or as RAW coordinates” (Copyright Earth Resource Mapping Ltd).
Orthorectify digunakan selain untuk mengoreksi citra secara geometris, juga mengoreksi citra berdasarkan ketinggian geografisnya. Jika tidak menggunakn orthorectify, maka puncak gunung akan bergeser letaknya dari posisi sebenarnya, walupun sudah dikoreksi secara geometris. “Orthorectifying an image corrects local and global distortions by adjusting for camera characteristics, platform positions and terrain details.
The Geocoding Wizard provides two methods for orthorectifying images, viz. Orthorectify using ground control points, and Orthorectify using exterior orientation. The former uses these ground control points (GCPs) to calculate the exterior orientation (roll, pitch, yaw and XYZ) of the camera at the moment of exposure. With the latter, GCPS are not necessary because the exterior orientation is already known.
To orthorectify an image you need the following:
-          Camera file containing camera calibration information
-          DEM file (You can enter an average height if the terrain is relatively flat
-          Exterior orientation (Orthorectify using exterior orientation
-          GCPs referenced by their XYZ coordinates. (Orthorectify using ground control points)
If you do not already have a Camera File, the Geocoding Wizard gives you access to the Camera Wizard to create one using information contained in a Camera Calibration Report” (Copyright Earth Resource Mapping Ltd)
Rotation digunakan untuk mengoreksi citra karena terjadi pergeseran citra yang terlihat berputar, baik searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam. “You can use the Geocoding Wizard to accurately rotate your image counterclockwise by typing the value in degrees. You can also use this feature to only resample the image by rotating it by zero degrees.
Note:  When you rotate an image, ER Mapper updates the rotation field in the header file by adding the new rotation to the existing value. For example, if you rotate an image, which has already been rotated by 10 degrees, by a further 10 degrees, the header file will now show a rotation of 20 degrees. It is, therefore, important to ensure that the header file correctly reflects the existing rotation and coordinate information before rotating the image further, otherwise you could end up with an image that looks correct but with an incorrect rotation value in the header. You can use the Geocoding Wizard Known point registration facility to enter the correct rotation and coordinate information” (Copyright Earth Resource Mapping Ltd).
Known Point Registration sets the registration point and coordinate space information in the image, but does not rectify it.
Map to Map Reprojection and Rotation rectify the image by geographic transformation; i.e. they do not correct geometric distortion.
Triangulation, Polynomial and Orthorectification rectify the image by geometric correction and graphic transformation; i.e they correct geometric distortions and associate the image to a spatial location. The Orthorectification methods are the most accurate because they include terrain and camera information in their calculations. With the exception of Advanced Orthorectification, they all require the selection of GCPs.
Each of the geometric correction methods is suited to specific types of imaging. The following matrix indicates which geometric correction methods are most appropriate for specific types of imaging. 

Orthorectification
Polynomial
Triangulation
Satellite optical (Landsat, SPOT)

X

Satellite radar



Airphotos
X
X
X
Airborne optical scanner

X
X
(Copyright Earth Resource Mapping Ltd)

II.6.2. Menentukan Titik Kontrol (GCP)
            Sebelum melakukan proses penentuan titik kontrol (GCP), terlebih dahulu harus membuat file algorithm dari citra RGB yang akan kita koreksi. Kita akan melakukan koreksi terrhadap file D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.alg. Langkah-langkah memulai koreksi geometrik bisa diuraikan sebagai berikut :
·           Dari menubar klik Proses, kemudian pilih Geocoding Wizard.
 









·           Pada langkah 1) Start, Klik  pada window Geocoding Wizard – Step 1 of 5 untuk membuka data citra yang akan dikoreksi. Buka file D:\DIKLAT_1_2005\RASTER\Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.alg.
·           Pilih Polynomial pada Geocoding Type, klik langkah 2) Polynomial Setup, pilih linear.
·           Klik Langkah 3) GCP Setup, ceklist pada Geocoded image, vectors or algorithm. Klik  untuk membuka file referensi (Hasil Scanning peta Rupa Bumi Indonesia yang sudah geocoded). yang digunakan sebagai  peta referensi untuk mengoreksi file citra Mosaik_L71114063_L7114064_B123457.alg. Buka file peta tersebut di D:\DIKLAT_1_2005\PETA\Mozaik_peta_ALL.ers.
·           Pada kotak Output Coordinat Space (masih Langkah 3), klik Change untuk mengisi to Geodetic Datum : WGS84, To geodetic projection : SUTM50 dan To Coordinat type : Eastings/Northings.
·           Klik langkah 4) GCP Edit, untuk memulai mengambil titik kontrol.
























·         Pada saat langkah 4) GCP Edit aktif, akan muncul 4 window view :
  1. UNCORRECTED GCP ZOOM
  2. CORRECTED GCP ZOOM
  3. UNCORRECTED GCP (OVERVIEW ROAM geolink)
  4. CORRECTED GCP (OVERVIEW ROAM geolink) dan window langkah 4) GCP Edit.
·         Gunakan icon  dari menubar untuk menunjuk titik-titik referensi pada citra dan peta. Gunakan juga icon-icon zooming dan panning  dari menubar untuk memperbesar, memperkecil citra dan peta serta melakukan penggeseran display view.
·         *) Klik dengan icon  Pada window view UNCORRECTED GCP ZOOM untuk mengambil titik X dan Y, kemudian klik dengan  pada window view CORRECTED GCP ZOOM untuk mengambil koordinat Easting dan Northing.
·         **) Klik icon  pada window langkah 4) GCP Edit untuk menambah titik referensi yang baru
·         Lakukan langkah yang sama dengan *).
·         Lakukan hal yang sama dengan **)
·         Ambil titik GCP tersebut minimal sekali adalh 4 titik, maksimal tidak terbatas, dengan pertimbangan pada saat memilih titik GCP, sebaiknya memilih terlebih dahulu pada setiap sudut jendela citra, tetapi bila tidak bisa (misalnya data daerah pesisir/lautan atau ada awan), maka dicari titik terdekat dengan sudut tersebut. Hal tersebut untuk menjaga supaya titik GCP menyebar pada citra sehingga perhitungan statistik rektifikasi tidak bertumpuk pada salah satu sudut saja.
·         Pemilihan obyek yang akan dijadikan GCP sebaiknya obyek yang tidak berubah bentuknya dalam rentang waktu perbedaan data citra tersebut, misalnya perpotongan jalan, tetapi bila tidak memungkinkan maka dapat dipilih daerah aliran sungai, perpotongan sungai dan lainnya selama obyek tersebut tidak berubah bentuknya dan berpindah tempat.
·         Setelah 4 titik GCP diambil, kita bisa melihat nilai RMS (Root Mean Square) nilai tersebut menunjukkan seberapa besar kesalahan titik yang kita ambil terhadap sebenarnya di peta. “RMS (Root Mean Square) Error is a standard statistical measure that attempts to describe the difference between the actual point location you have defined and the mathematically estimated point location.
The RMS error is calculated as the square root of the average square differences in X and Y between the actual fiducial point location and the estimated fiducial point location given by the fitted polynomial or collinearity equation.
In general terms the RMS error should be less than 2. This means that the average error in X and Y is less than 1 image cell. (Note: If an image contains severe distortions it may be appropriate to have RMS errors greater than 1).




 




















Note:        You must have at least four defined points before the RMS error is displayed for each point.
Note:        The error value of the point affects and is affected by other points in the image, unless it is turned Off (Copyright Earth Resource Mapping Ltd)

·         Jika sudah banyak titik yang kita ambil, jangan lupa disave, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Klik save untuk menyimpan file GCP ke dalam file header citra. Klik juga icon  untuk menyimpan file GCP ke dalam file tersendiri berextensi gcp (.gcp).