Selasa, 25 Oktober 2011

jenang jaket asal AJIBARANG merambah AMERIKA

JENANG makanan yang terbuat dari beras ketan dan gula jawa asal Banyumas, Jawa Tengah, boleh dibilang sedang mengalami masa jaya. Selain dengan bahan asli tanpa formalin, jenang ini memiliki rasa yang khas dan cita rasa tinggi.
Terdapat sekitar 35 perajin jenang di Kampung Munggangsari, Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Desa yang dikenal dengan sebutan Kampung Jenang Jaket ini menjadi sentra produksi jenang di Banyumas sejak tahun 1970-an.



Makanan ini disebut jenang jaket kepanjangan dari jenang asli ketan. Karena bahan bakunya asli dari beras ketan serta gula merah. Mereka sama sekali tidak mau mencampur bahan jenang tersebut dengan beras biasa. Bahkan, bahan pemanis gula diambil langsung dari penderes atau perajin gula nira di desa ini.
Tak heran jika jenang jaket ini memiliki rasa yang khas. Selain empuk dan rasa manisnya yang pas, jenang ini berorama wangi manggar atau kembang kelapa. Seperti jenang jaket milik Darsim, warga Munggang Sari, Ajibarang ini.



Sekali produksi menghasilkan tiga ton jenang dan menghabiskan 7 kuintal gula, 4 kuintal beras ketan dan 200 butir kelapa. Tiga hari sekali, Darsim mengirim 3 ton jenang jaket ini ke berbagai daerah termasuk ke Malaysia dan Amerika.
Semula jenang jaket ini hanya beredar di pasaran lokal seperti Brebes – Tegal, Jakarta dan Lampung. Namun kini sudah merambah ke luar negeri seperti Malaysia bahkan Amerika.



Harga jenang ini relatif terjangkau. Untuk satu plastik kecil hanya Rp 7000, sementara satu paket kardus seharga Rp 114 ribu.
“Alhamdulillah jenang kami bisa perlahan lahan merangkak hingga tembus ke Amerika. Ini karena kami menerapkan sistem menjaga kualitas,” ujar Darsiman, salah seorang produsen jenang jaket.

1 komentar:

  1. Kampung
    Munggangsari, Desa
    Pandansari, Kecamatan
    Ajibarang, Banyumas.

    Yang bener di desa pandansari apa desa lesmana?

    BalasHapus